ads

Selasa, 31 Juli 2018

Kolam Darah

“Waktumu sudah habis, Suharyadi. Dan aku paling benci berdebat. Maka, ambillah kerisku ini. Hukum dirimu sendiri karena telah menghujat arwah leluhurmu yang terhormat ini!”

Dengan memegang ujung keris di tangannya, sosok bangsawan di hadapan Suharyadi menyodorkan gagang keris berbentuk kepala ular itu ke arah Suharyadi. Yang seketika bergerak surut ke belakang. Ketakutan. Tetapi sesuatu menghalangi langkahnya. Yakni suara berdesis liar dari arah tungku. Lidah api yang menjilat-jilat hebat seakan berusaha meraih kaki Suharyadi. Mengelak terkejut, Suharyadi kemudian berlari panik menjauhi tungku dan menjauhi sang Juragan Besar.

Sambil menjerit panik, “Tidak. Jangan dekati aku! Jangan ganggu aku! Toloong...!”

Bersama jeritan minta tolongnya, Suharyadi terus berlari dan berlari. Disertai lolongan histerisnya, ”Tolong! Jangan bunuh aku. Tolonglah...! Sumpah mati. Aku tidak bermaksud mengutuk arwahmu! Tolong...! Tidak, aduh tidak! Tolong!”

Tenang dan dingin, sang Juragan Besar bergerak mengikuti.

Disertai senyumannya yang kian mengejek. Meninggalkan ruang tengah vila. Meninggalkan tungku pendiangan yang apinya kembali menyala normal. Dengan sebuah lukisan tua di atasnya. Lukisan sang Juragan Besar, yang kali ini seperti juga sudah seratus tahun waktu berlalu, tampak menatap lembut. Dengan senyuman tipisnya, yang juga lembut namun terkesan misterius. 

Hanya saja, ada yang berbeda.

Yakni sepasang mata lembut itu. Yang tadinya kering sebagaimana halnya lukisan, kini tampak seperti membasah.

Seakan menangisi sesuatu.

Akan tetapi sepasang mata itu dengan sangat cepat dan tiba-tiba langsung mengering sendiri, tidak lagi membasah manakala terdengar suara langkah kaki berlari-lari mendatangi. Disusul munculnya pelayan setia keluarga Suharyadi, yakni Sarijah yang tampak cemas serta suaminya Ardi yang setengah mengantuk karena dipaksa bangun dari tidur yang pulas oleh sang istri.

”Aku yakin suara jeritan itu berasal dari ruangan ini.” Sarijah berkata gugup seraya menyapukan pandang ke seputar ruang duduk yang mereka masuki.

Ikut menyapukan pandang, sang suami bertanya setengah mengantuk, “Lalu, di mana orangnya, Bu?”

“Entahlah.” jawab Sarijah bingung sendiri sebelum kemudian melihat ke lantai atas lalu berbicara yakin. “Mungkin Juragan ada di kamarnya. Dan dia sedang terancam marabahaya.”

“Bahaya apa?”

“Daripada Bapak terus ribut bertanya, lebih baik kita ke atas. Untuk memeriksa.” jawab Sarijah yang langsung bergegas menuju lalu menaiki tangga dengan wajah yang semakin kuatir.

Ardi semula akan membiarkan dan sudah memutuskan untuk kembali tidur saja lagi, ketika secara tak sengaja matanya beradu pandang dengan sepasang mata lainnya. Yang menatap dingin dari atas tungku pendiangan. Mata sang Juragan Besar Anggadireja. Dangan sosoknya yang tampak angker di mata Ardi. Karena sosok pada lukisan tua itu sudah berulangkah ia lihat berkeliaran di dalam kegelapan rumah di mana ia dan istrinya sudah mengabdi selama puluhan tahun. Bahkan pernah di suatu malam, ketika Ardi membuka pintu kamar tidurnya, sosok dalam lukisan itu tahu-tahu sudah tegak di hadapannya. Mengawasi Ardi dangan sorot matanya yang tajam tampak menyala, merah semerah darah. Dan langsung membuat Ardi jatuh pingsan saking terkejut.

Ingatan menakutkan itu seketika membunuh perasaan kantuk Ardi, yang dengan cepat berlari menuju tangga untuk menyusul istrinya. Naik ke lantai atas. Sebuah kelalaian atau kesalahan kecil yang tak seharusnya dilakukan oleh Ardi. Mestinya ia tidak menunggu, tidak pula latah naik ke lantai atas. Ardi mestinya mencari ke luar rumah. Setidak-tidaknya langsung pergi ke halaman.

Pada saat yang sama, di halaman majikan mereka terpeleset lalu jatuh tersungkur di tanah becek bekas hujan siang harinya. Dan begitu Suharyadi merayap bangkit dengan tangan menggapai-gapai untuk mencari kacamata minusnya yang ikut terlempar jatuh, terdengarlah suara berderak lunak di telinganya. Suara kaca pecah terinjak. Dan kaki yang menginjak kacamata minus Suharyadi itu adalah kaki yang setengah tertutup oleh jubah panjang, jubah bangsawan tempo dulu!
Terkesima.

Suharyadi mengangkat muka. Di bawah sinar rembulan, tampaklah sang juragan Besar sudah berdiri tegak mengawasi dirinya, disertai senyuman mengejek. Dan bisikannya yang tajam menusuk, “Darahmu, Suharyadi. Jangan biarkan aku menunggu...”

Lalu tangan sang bangsawan bergerak sangat cepat. Dan sebilah keris berlekuk dengan gagang kepala ular miliknya tahu-tahu sudah tertancap pada tanah di hadapan Suharyadi. Diikuti perintah yang tak ingin dibantah, ”Lakukanlah sekarang juga.”

”Apa...?” tanya Suharyadi, menggagap. ”Apa yang harus kulakukan, Abah?”

”Kau pasti tahu apa maksudku.”

Menatap tengadah ke wajah sang sosok di hadapannya, Suharyadi kemudian merasakan hawa sejuk dingin bagai merembes masuk ke sekujur pembuluh darahnya. Mengalir sampai ke urat-urat saraf dan terus merambat ke dalam sel-sel otaknya. Otak yang menuntut suatu kepatuhan. Untuk menebus dosa-dosanya. Dosa telah menyetubuhi Ningrum di depan tungku pendiangan. Di hadapan mata sang kakek.

Bagai terhipnotis, tangan Suharyadi terulur bergemetar ke depan untuk meraih lalu mencabut keris yang tertancap di tanah. Masih terhipnotis, Suharyadi kemudian berlutut pasrah. Siap menebus dosa.

Download

Sang Duda

Surat itu dibacanya dengan bernafsu. Sebentar-sebentar dia tersenyum. Isinya lucu. Inikah remaja zaman sekarang?

”...sayang sekali foto An nggak ada yang bagus. Kalau kirim yang jelek nanti Papa kira An memang jelek. Padahal nggak. Eh, ge-er ya? Habis An nggak camera-face sih. Tapi nanti deh, kalau kebetulan dapat yang bagus pasti An kirim. Cuma buat apa sih foto segala ya? Mendingan Papa lihat orangnya aja. Bagusan juga orangnya.

Hadiahnya bagus, Pa! Trims. Katanya Mama yang memilih. Duitnya dari Papa. Weselnya udah diuangkan, Pa. Lain kali kalau mau kasih hadiah Papa yang milih sendiri dong.

Eh, kenapa bukan Papa aja yang kirim foto? An sudah lupa kayak apa tampang Papa. Mama juga nggak nyimpan foto Papa. Albumnya hilang, katanya. Tapi katanya dulu Papa cakep. Apa sekarang masih cakep, Pa? Hi, Papa ge-er nih yeee... Tapi pasti Papa udah lebih tua. Apa Papa udah banyak ubannya? Udah ada keriputnya?

Udah ada gembung di bawah matanya? Eh, Papa kan nggak marah An tanya gitu ya? Itu kan wajar. Orang yang udah tua memang begitu..."

Hariman menutup surat Aneke. Ia berlari dulu ke cermin. Di sana ditelitinya wajahnya. Sudah berkeriputkah? Sudah ada gembung di bawah matanya? Lalu kepalanya. Sudah banyakkah ubannya? Tiba-tiba dia merasa depresif. Benarkah dia tampak sudah tua? Kalaupun betul, tentunya wajar. Seperti kata Aneke. Tapi rasanya dia tidak rela! Bahkan untuk memastikan apakah dia memang kelihatan sudah tua atau belum juga terasa susah. Antara kenyataan dan tentangan.

Lalu surat Yosefa. Semangatnya agak berkurang.

Isi surat itu memang tidak menyampaikan sesuatu kepastian. Bahkan juga tak ada janji. Yosefa hanya mengatakan bahwa dia masih memikirkan masalah itu. Cuma ada pesannya, yaitu agar Hariman tidak terlampau banyak melibatkan diri dengan sembarang perempuan. Nanti kamu bisa dapat susah, dia mengingatkan. Selalu ada bedanya antara melampiaskan dengan mengumbar nafsu!

Itu sama sekali bukan kata-kata baru dari Yosefa. Dulu pun pernah dia ucapkan. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Tapi dulu membuat dia bosan. Sekarang anehnya tidak lagi' Apa karena sudah lama tak mendengarnya? Sekarang bukan saja rasa bosan itu lenyap tapi dia malah senang karena diingatkan. Akhirnya lagi-lagi dia


Hariman menutup surat Aneke. Ia berlari dulu ke cermin. Di sana ditelitinya wajahnya. Sudah berkeriputkah? Sudah ada gembung di bawah matanya? Lalu kepalanya. Sudah banyakkah ubannya? Tiba-tiba dia merasa depresif. Benarkah dia tampak sudah tua? Kalaupun betul, tentunya wajar. Seperti kata Aneke. Tapi rasanya dia tidak rela! Bahkan untuk memastikan apakah dia memang kelihatan sudah tua atau belum juga terasa susah. Antara kenyataan dan tentangan.

Lalu surat Yosefa. Semangatnya agak berkurang.

Isi surat itu memang tidak menyampaikan sesuatu kepastian. Bahkan juga tak ada janji. Yosefa hanya mengatakan bahwa dia masih memikirkan masalah itu. Cuma ada pesannya, yaitu agar Hariman tidak terlampau banyak melibatkan diri dengan sembarang perempuan. Nanti kamu bisa dapat susah, dia mengingatkan. Selalu ada bedanya antara melampiaskan dengan mengumbar nafsu!

Itu sama sekali bukan kata-kata baru dari Yosefa. Dulu pun pernah dia ucapkan. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Tapi dulu membuat dia bosan. Sekarang anehnya tidak lagi. Apa karena sudah lama tak mendengarnva? Sekarang bukan saja rasa bosan itu lenyap tapi dia malah senang karena diingatkan. Akhirnya lagi-lagi dia merasa rindu kepada Yosefa. Kalau ada kamu aku pasti tidak akan sembarang mengumbar nafsu! Aku perlu kamu sebagai pengendali!

Sepanjang jalan sepulangnya dari kantor, berkali-kali pandangan Hariman tertuju ke kaca spion di depannya. Ada wajahnya di situ. Dia teringat surat Aneke. Sekali dua kali dia melihat wajah yang berkesan menua. Kali berikut kesan itu lenyap. Ah, dia masih muda dan gagah. Kalau tidak, tentu cewek-cewek tidak memandangnya dengan tatap mengundang. Sengaja dia membuka kaca jendela mobilnya. Ah, banyak sekali cewek-cewek cakep pulang kantor, baik yang jalan kaki maupun berdiri menunggu kendaraan. Mereka membalas tatapannya dengan pandang genit. Ia yakin, kalau saja ia menghentikan kendaraannya dan mengajak serta pasti ada yang mau. Godaan untuk membuktikan itu kuat sekali. Sangat gampang untuk memperoleh teman. Soalnya dia sudah beberapa kali melakukan hal itu. Tapi itu sudah cukup lama. Mungkin sekarang godaan itu timbul karena surat Aneke. Sudah tua! Kalau saja bukan Aneke yang menulis seperti itu pasti dia sudah marah.

Lalu dia teringat kepada Mona. Semalam dia lama memikirkan kata-kata Nyonya Borman. Walaupun menjengkelkan ternyata peringatan itu cukup memakan sarafnya. Mungkin sebaiknya dia membicarakannya dengan Mona. Lebih baik lagi bila hubungan diakhiri saja. Itu yang paling baik. Dan karena itu sebaiknya ia membuang saja niat membalasnya itu. Semula ia merencanakan suatu kejutan buat Mona. Ia akan melakukan hal yang sama bila Mona sedang berada di rumahnya. Suatu sosok menggantung akan dipasangnya di kamar mandi, di dapur, atau di mana saja tempat yang mudah terlihat Mona. Dan bila Mona kaget ia akan menertawakan. Rasakan.

Untuk itu ia membutuhkan sedikit waktu supaya Mona agak melupakan peristiwa yang lalu. Dengan demikian Mona akan sungguh-sungguh yakin bahwa ia memang sudah memaafkan perbuatannya tanpa perlu ditanyakan. Kalau ia pura-pura lupa maka Mona pun akan melupakan. Lalu tiba-tiba ia melihat hal yang sama. Itu namanya senjata makan tuan.

Tapi sekarang semangatnya sudah lenyap sebagian besar. Tak ada yang menarik lagi dari rencana itu. Semuanya terselubungi kabut kecemasan. Jadi masalahnya adalah pilihan antara dua. Kepuasan membalas dendam atau cari selamat. Ia lebih suka memilih yang kedua. Apalagi peristiwa itu sesungguhnya memang sudah mulai ia lupakan. Semakin larut oleh waktu.

Jalanan macet. Dengan leluasa ia bisa memikirkan hal itu karena tak perlu konsentrasi penuh ke jalan. Hitung-hitung menghilangkan kekesalan. Tiba-tiba ia terkejut. Seseorang di tepi jalan mengacung-acungkan jari kepadanya. Seorang gadis remaja berseragam putih abu-abu, pelajar SMA. Semula Hariman kurang yakin apakah gadis itu memberi isyarat kepadanya atau bukan. Tapi semakin dekat ia semakin yakin.

Download

Selasa, 17 Juli 2018

Kecamatan CIbugel Gelar Pembinaan ADD dan DD

Selasa (17/07/2018), Pemerintah Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang, menggelar kegiatan pembinaan pengelolaan ADD dan DD, Kegiatan ini dilaksanakan di Aula As-Syuhada, yang dihadiri oleh Para Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan  Bendahara Desa, Se Kecamatan Cibugel sebagai peserta.  Pada kesempatan itu hadir pula Pendamping Desa dan Pendamping PKH, yang sama-sama memberikan sambutan dan pemaparan materi sesuai dengan tupoksi nya masing-masing.





Menurut Dadang Sundara, SP ( Sekretaris Kecamatan Cibugel ), kegiatan ini lebih menekankan pada pembinaan teknis tata cara penyusunan administrasi laporan-laporan seperti tatacara pembuatan laporan kegiatan, laporan perjalanan dinas, dan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa. Hal ini bertujuan agar Pemerintah Desa khususya Sekdes dan Bendahara Desa dapat memahami pembuatan pelaporan yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku, paparnya”.

Selain memberikan pembinaan ADD dan DD, kegiatan tersebut juga sekaligus diisi dengan rapat minggon rutin kecamatan dan desa, yang diantara nya membahas tentang rencana Pembentukan Kelompok Usaha Bersama di masing-masing desa dan membahas tentang rencana kegiatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKPDesa ) untuk tahun 2019.


Pendamping Lokal Desa Kecamatan Cibugel, Asep Jazuli, memaparkan bahwa proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKPDesa ) Tahun 2019 tahapan nya di mulai dari bulan Juli sampai dengan september tahun berjalan. Diawali dengan Musyawarah Pembentukan Tim Penyusun RKPDesa, Review RPJMDesa, Musdus, Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan Musyawarah Desa Penyusunan Rancangan Perdes tentang RKPDesa, Pungkasnya”. ( Asj )       

Dari Festival Desa Nusantara 2018 di Bondowoso

Kabarjatim.com, BONDOWOSO-Untuk mengangkat potensi desa dan keunggulan produk di masing-masing desa pada kancah International, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso mengadakan Bondowoso Festival Desa Nusantara 2018. Festival tahunan ini digelar di di Alun-alun Raden Bagus Astra Kironggo Bondowoso Senin (16/7/2018) malam.

Acara tersebut dihadiri oleh Mentri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo,Bupati Bondowoso,Sekda Bondowoso,Forpimda dan segenap undangan.Festival tersebut dibuka langsung oleh Menteri Desa PDTT dengan ditandai pemukulan bedug dan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis berupa dana untuk modal Bumdes pada desa yang Bumdesnya bagus juga penandatanganan beberapa kerjasama dengan pihak Bulog dan Bank BRI.
Eko Putro Sanjdojo mengatakan banyak-banyak terimakasih terhadap Bupati Bondowoso dan semua Kepala Desa Se Kabupaten Bondowoso serta semua pihak atas terlaksananya Festival Desa Nusantara 2018 ini.
“Saya berharap Festival ini bisa diadakan setiap tahun,supaya masyarakat tahu potensi dan keunggulan di masing-masing desa. Saya juga pesan kepada semua kepala desa agar betul-betul bekerja keras demi membangun desanya karena anggaran yang sudah digelontorkan melalui Dana Desa semakin tahun akan semakin bertambah ” ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Amin Said Husni sesuai Nawacita Presiden Republik Indonesia,membangun Indonesia dari pinggiran.
“Saya sangat bersyukur Festival ini bisa kita laksanakan di Bondowoso, secara otomatis ini bisa mengangkat nama Bondowoso di mata Nasional bahkan Internasional,Bondowoso Republik Kopi dan The Highland Paradise merupakan daya tarik tersendiri yang bisa kita persembahkan,dan tentunya ini bisa jadi inkam buat desa-desa dan bisa mengangkat ekonomi di desa,” tutur Bupati Amin.
Acara Festival tersebut juga menampilkan tarian khas Bondowoso yaitu tari Ojung dan Singo Ulung,Mentri Eko juga menyempatkan singgah di beberapa Stand Pameran untuk melihat potensi Wisata Desa,Produk unggulan desa dan melakukan rembuk desa.
Event ini tidak hanya diikuti oleh beberapa desa di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Pemkab Bondowoso juga mengundang 10 perwakilan setingkat desa dari luar negeri untuk memperkenalkan produk unggulan dan potensi yang ada di desanya. @VIN

Dorong Desa Kreatif, Bondowoso Gelar Festival Desa Nusantara 2018

memoindonesia.com, BONDOWOSO – Pemerintah daerah Bondowoso akan menggelar Festival desa Nusantara pada 16-18 Juli 2018. Dalam festival ini, akan hadir desa dari berbagai daerah, untuk kemudian saling silang pengetahuan perihal inovasi, dan kretifitas dalam mengelola desa pasca UU desa diterapkan.
Sekertaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Asnawi Sabil, menjelaskan, rencananya dalam acara ini akan ditampilkan tiga agenda utama, yakni outing, expo, dan rembuk desa.

Dalam expo FDN, semua desa yang turut ambil bagian akan menampilkan potensi dan inovasinya.
Khusus untuk agenda outing ini, kata Sabil, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah lembaga donor yang salah satunya yakni Kompak yang akan menghadirkan sejumlah desa yang sukses mengelola desanya pasca UU desa diterapkan. Untuk outing ini, di Bondowoso rencananya akan dilaksanakan di lima desa, yakni desa Glingseran, Lombok Kulon, Sukosari Kidul, Karang Melok, dan Alas Sumur.
“Ada beberapa narasumber desa-desa yang akan berbagai cerita suksesnya. Ada yang dari Pacitan, Jogja, Malang,” terangnya.
Untuk agenda ketiga ini, pihaknya akan menampilkan Rembuk desa sebagai ruang kritis semua pelaku desa, terhadap undang-undang desa itu. Selain itu, di rembuk desa ini, pihaknya juga mengundang sejumlah pelaku usaha itu dengan semua Kades agar terjadi jaringan ekonomi.
“Di situ kita akan menghadirkan pelaku-pelaku desa, jita ngundang kementerian itu. Tapi di di rembuk desa ini kita akan mengundang pelaku usaha juga,” urainya. Rencananya, dari Kabupaten Bondowoso itu akan diwakili oleh 10 desa dari setiap kecamatan. Kemudian juga,
nanti di setiap kabupaten di Jawa Timur itu akan ada desa yang diundang.
Lebih jauh Ia menambahkan bahwa melalui event ini juga bisa menjadi ruang untuk mengenalkan Bondowoso lebih luas. Karena pihaknya pun berharap ini bisa menjadi role model.
Sementara itu Bupati Amin Said Husni, mengatakan, festival desa ini diharapkan menjadi salah satu model festival yang berisi kemeriahan sekaligus menjadi tempat sharing bagi kades yang berprestasi dan kreatif dan inoatif. Sekaligus, ajang memberikan apresiasi atas inovasi yang mereka lakukan.
“Ini berkat dukungan dan support yang luar biasa dari kementrian Desa,” timpalnya.(och)

Buka Festival Desa Nusantara Bondowoso 2018, Mendes PDTT RI Berikan Banyak Bantuan ke Desa

memoindonesia.com, BONDOWOSO – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI), Eko Putro Sandjojo, memberikan berbagai macam bantuan kepada Desa-Desa di Bondowoso sebagai dorongan Mendes PDTT RI dalam memaksimalkan pembangunan Desa. Suntikan dana itu diberikan olehnya saat sebelum membuka Festival Desa Nusantara Kabupaten Bondowoso 2018 di alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso, Senin (16/7) malam.

Bantuan tersebut diberikan kepada sekitar sebelas Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Sementara bentuk bantuan yang diberikan berupa uang tunai, muai dari senilai 25 juta hingga 50 juta rupiah. Sebanyak 10 Kepala Desa juga menerima bantuan usaha ekonomi masyarakat.
Selain itu, Mendes PDTT RI juga menyerahkan bantuan dari direktorat jenderal pembangunan kawasan pedesaan. Berupa bantuan gudang dan mesin pengolahan kopi Bumdes bersama, Sukma Arabica, senilai 1,15 milyar rupiah. Mendes Eko mengungkapkan, bahwa Pihaknya sangat meyakini jika Desa diberikan kepercayaan, didorong, dan diberikan dana yang cukup, maka pembangunan Desa yang meliputi segala bidang akan berjalan dengan efektif.
“Komitmen presiden begitu besar untuk membangun desa. Karena Indonesia ini, merupakan bangsa yang besar, terdiri dari 74.957 desa. Maka, program pemerintah tidak akan efektif kalau dilakukan secara sentralisasi dari pusat,” katanya, saat memberikan sambutan.
Usai memberikan bantuan itu, Mendes PDTT Eko yang didampingi oleh Bupati Bondowoso, Amin Said Husni langsung memukul beduk sebagai tanda dibukanya Festival Desa Nusantara Kabupaten Bondowoso 2018.
Turut hadir dalam acara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Nihayatul Wafiroh, Dirjen PPMD, Wakil Bupati KH Salwa Arifin, Plt Sekda Karna Suswandi, Kapolres Bondowoso, Dandim 0822, Forkopimda, perwakilan BRI, Bank Jatim, Kepala Desa serta Pengawas Desa Kabupaten Bondowoso. (abr )

Jumat, 13 Juli 2018

Wiro Sableng (103) Hantu Bara Kaliatus

"Latandai. Ap... apa maksud ucapanmu. Bukan.... Bukankah kau berkata tidak ingin membicarakan hal masa silam. Lag... lagi pula aku tidak pernah melakukan perbuatan tidak senonoh dengan Lasingar...."

Latandai mendengus. "Delapan puluh tahun lalu kau berdusta. Sekarang masih saja berdusta! Siapa percaya padamu! Aku sudah sembuh Luhsantini!

Dengar. Aku sudah sembuh! Dan aku tidak memerlukan dirimu lagi! Mampuslah perempuan jalang!"
Sepuluh jari kokoh Latandai disertai tenaga luar dan dalam yang sangat hebat mencengkeram siap menghancurkan leher Luhsantini. Pada saat itulah tangan kanan Luhsantini menghantam ke depan, mengarah ke perut Latandai. Melepas pukulan Di Balik Labukit Menghancur Lagunung!

Tapi Latandai tidak buta. Tangan kirinya secepat kilat di babatkan ke bawah.

"Bukkk!"

Dua lengan saling beradu keras. Kedua orang itu ter- pental dan sama-sama kesakitan. Begitu lepas dari cekikan Latandai, Luhsantini berteriak marah. "Manusia laknat! Binatang saja kalau ditolong tidak akan pernah berkhianat! Kau memang Hantu jahanam yang harus dimusnahkan!" untuk kedua kalinya Luhsantini menyerang dengan pukulan Di Balik Labukit Menghancur Lagunung.

Latandai cepat menyingkir. Gerakannya memang tidak terlalu cepat akibat kendala di bagian bawah perutnya. Sadar dan khawatir serangan lawan bisa mencelakainya maka lelaki ini menangkis dengan melepaskan pukulan sakti Selusin Bianglala Hitam. Dua belas larikan sinar hitam halus menggebubu. Luhsantini seperti gila melihat berkiblatnya dua belas sinar hitam itu. Delapan puluh tahun silam, pukulan inilah yang telah membuat cacat puteranya Lamatahati!

Seperti hendak mengadu jiwa, dengan nekad Luhsantini sambuti pukulan lawan dengan pukulan Di Balik Labukit Menghancur Lagunung. Kali ini dengan tangan kiri kanan sekaligus.

Kesaktian Luhsantini boleh hebat, namun dia kalah jauh pada tenaga dalam. Begitu dua pukulan sakti bentrokan, terdengarlah pekik perempuan ini. Tubuhnya terlempar ke udara setinggi tiga tombak lalu jatuh di atas batu. Darah mengucur di mulutnya. Dada pakaian merahnya robek dan hangus besar hingga auratnya tersingkap putih.

Latandai sendiri terlempar satu tombak. Punggungnya menghantam gundukan batu. Sekujur tubuhnya bergetar hebat. Dadanya mendenyut sakit dan tubuhnya bagian bawah seolah hendak tanggal. Terbungkuk-bungkuk dia melangkah mendekati sosok Luhsantini. Saat itu dilihatnya saiah satu kaki perempuan itu bergerak hingga pakaiannya tersibak di bagian paha. Nafas Latandai sesaat tertahan. Darahnya menyentak- nyentak. Apalagi ketika matanya membentur dada Luhsantini yang tidak tertutup. Nafsunya langsung menggelegak.

"Mungkin ada baiknya dia tidak segera mati..." kata Latandai menyeringai. Dia membungkuk di atas tubuh Luhsantini. Agar yakin perempuan itu tidak membuat gerakan tiba-tiba yang dapat mencelakainya, kedua tangan Luhsantini dilipatnya ke belakang.

"Kraaakk!"

Salah satu lengan Luhsantini berderak patah. Tapi tak ada suara jerit kesakitan keluar dari mulut perempuan ini, karena keadaannya saat itu nyaris pingsan.

Latandai menyeringai, tangannya bergerak menyingkapkan pakaian merah Luhsantini sesaat lagi maksud terkutuknya akan kesampaian tiba-tiba satu ringkikan keras menggelegar di kawasan bebatuan itu.

"Wuuuutt!"

Kalau tidak lekas menyingkir pecahlah keualn Latandai kena tendangan dua kaki depan kuda raksasa berkaki enam!

Download

Haramnya Bid'ah

Baiklah kita bicarakan sejumlah bid'ah sebagai palajaran dan peringatan, dengan harapan orang Islam menjauhinya.

A. Bid'ah Yang Ada Dalam Keyakinan

1. Menafikan takdir dan mengingkari ilmu Allah Ta'ala terhadap bagian-bagian alam.

2. Mentawil sifat-sifat Allah Ta'ala dan menghilangkannya dengan mengingkari makna sifat itu. Tidak menyifati Allah azza wa jalla dengan sifat-sifat-Nya yang layak dengan dzat-Nya yang agung dan luhur.

3. Mengingkari adzab dan nikmat kubur dan mengingkari adanya pertanyaan dua Malaikat terhadap penghuni kubur.

4. Mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah, mencela mereka, mencerca dan menganggap kurang kepada mereka.

5. Meyakini bahwa para wali itu mengetahui hal yang ghaib, dan meyakini bahwa di antara mereka ada yang mengungguli nabi.

6. Meyakini adanya dewan untuk orang-orang yang saleh yang dijadikan tempat mereka berkumpul guna menetapkan kejadian-kejadian alam dan perjalanan kehidupan, dengan cara memberi atau menolak, melanjutkan atau memindahkan, dan seterusnya yang merupakan pengelolaan di dunia.

7. Meyakini bahwa ruh para wali itu (setelah mereka meninggal) akan mengelola beberapa urusan, misalnya memenuhi kebutuhan orang yang berziarah ke kubur mereka untuk meminta syafaat dan bertawassul kepada mereka.

8. Bernazar untuk para wali dan menyembelih hewan untuk ruh mereka ketika mereka dikuburkan, di kuburan mereka.

9. Berdoa kepada para wali dan meminta pertolongan kepada mereka, bermalam di pekuburan mereka dan membawa orang sakit kepada mereka untuk meminta kesembuhan dengan perantaraan mereka itu.

Inilah sembilan bid'ah yang ada dalam kayakinnan yang semuanya mengkafirkan dan memfasikkan pelakunya. Wajib bertaubat seketika itu juga dari padanya. Barangsiapa yang mengekalkan kepada semua bid'ah itu atau kepada salah satunya hingga dia mati, maka dia mati dalam kekufuran dan kefasikan. Kita berlindung kepada Allah Ta'ala dari padanya.

10. Merayakan hari kelahiran secara mutlak.

Download

Rabu, 11 Juli 2018

Muhammad Al-Fatih 1453

Berkata Abdullah bin Amru bin Ash: “Bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah untuk menulis, lalu Rasulullah ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Maka Rasulullah menjawab, ‘Kota Heraklius terlebih dahulu, yakni Konstantinopel” (HR. Ahmad)

Oleh karena itu, ekspedisi Sultan Mehmed II bukanlah ekspedisi yang biasa, ekspedisi yang dipimpinnya kali ini adalah ekspedisi kerinduan selama 825 tahun. Ekspedisi ini adalah puncak dari kekerasan niatnya atas Konstantinopel, nama yang telah memenuhi benaknya selama 23 tahun lamanya. Nama yang juga akan menghantarkannya menjadi panglima terbaik yang sempat diisyaratkan oleh Muhammad Rasulullah dari lisannya. 

“Sungguh Konstatinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.” (HR. Ahmad)
Bagi kaum Muslim, nama Konstantinopel berarti kemuliaan yang telah dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam bisyarah mereka. Ramai dari kaum Muslim akan menyiapkan jiwa dan harta mereka untuk menjadi pasukan yang membebaskannya. Mental kaum Muslim pun telah dari awal dididik untuk menjadi seorang ksatria yang mempunyai tugas untuk mengelola dunia dan seisinya.

Pada awal pembentukan para sahabat, Rasulullah senantiasa mengarahkan visi mereka menjadi visi global, yaitu pembebasan seluruh dunia. Bagi kaum Muslim, Konstantinopel adalah penantian 825 tahun dan para syuhada telah menyirami tanah itu dengan darah suci mereka untuk menumbuhkan kemenangan di tanah itu maka tidak heran apabila janji Allah dan Rasul ini menjadi suatu sumber energi yang tidak terbatas, menyalakan api pengorbanan dan jihad fii sabilillah dalam setiap masa dan 5 setiap kepemimpinan.

Konstantinopel sendiri bukanlah sebuah kota yang lemah. Posisinya sebagai ibukota Byzantium, pewaris satu-satunya imperium Romawi menjadikannya memiliki semua teknologi perang dan kejayaan sistem militer Romawi yang sempat memimpin dunia, wilayah lautnya sangat luas dan armada lautnya menjadi yang terbaik pada masanya. Tembok Konstantinopel mempunyai prestasi selama 1.123 tahun menahan 23 serangan yang dialamatkan kepadanya. Hanya sekali saja tembok bagian lautnya pernah ditembus oleh 4 pasukan salib pada 1204, selain itu semua serangan sukses dinetralkan pasukan pertahanannya. Wajarlah penduduk dan pasukan Konstantinopel merasa berada di atas angin ketika Sultan Mehmed mengepung Konstantinopel. 

Mengapa momen ini terjadi, bagaimana kejadiannya dan apa yang terjadi setelahnya adalah sesuatu yang menjadi topik pembahasan dalam buku ini. Buku ini mengisahkan secara detail tentang pembebasan Konstantinopel dan menggambarkan sejelas-jelasnya kepribadian Mehmed II Al-Fatih dan keyakinannya pada janji Alllah dan Rasul-Nya. Tulisan ini bertujuan untuk mengupas apapun yang terjadi dalam momen pembebasan Konstantinopel dan bagaimana seharusnya mental seorang Muslim yang diberrtuk oleh Islam. Ini adalah sebuah cerita tentang keksatriaan Muslim dan keperkasaan pasukan kaum Muslimin. Ini adalah sebuah penuturan tentang masa lalu dan masa depan.

Kebanyakan kaum nasionalis fanatik memandang pengepungan dan pembebasan Konstantinopel pada 1453 sebagai permasalahan yang terjadi antara Turki yang diwakili oleh Utsmani dan Byzantium yang diwakili oleh Konstantinopel. Ini adalah reduksionisme salah kaprah. Turki sendiri adalah sebuah istilah yang baru dikenal setelah muncul Republik Turki setelah runtuhnya Khilafah Utsmaniyyah tahun 1924, sebelum itu kaum Turki tidak pernah menyebut diri mereka dengan Turki. Mereka menyebut diri mereka hanya Muslim. Maka sesungguhnya Utsmani sendiri adalah perwakilan dari kaum Muslim dan Byzantium adalah perwakilan dari dunia Kristen.

1453 tidak hanya momen yang merekam konflik antara Byzantium dan Utsmani, tetapi sesungguhnya adalah momen yang menjadi wadah pembuktian kaum Muslim akan agama yang benar dan pembuktian janji Allah dan Rasul-Nya. 

1453 sesungguhnya adalah puncak benturan yang terjadi di antara Barat dan Timur, Kristen dan Islam yang telah mengakar semenjak masa Rasulullah Muhammad. 1453 adalah sebuah masa depan yang telah lalu, sebuah kemenangan yang telah terjadi semasa Rasulullah masih berada di tengah-tengah para sahabatnya. 1453 bukanlah kemenangan Turki sehingga bukan hanya Turki yang patut berbangga dengan pembebasan Konstantinopel. 1453 adalah sebuah momen yang harus menjadi inspirasi bagi setiap Muslim akan jati diri mereka. Sebuah janji Allah yang yang menjadi kenyataan.[]

Download

Transfer Dana Desa dari Pemerintah ke Daerah Sudah 100%

JAKARTA Okezone.com - Setelah sempat mengalami perlambatan, pencairan dana desa hingga akhir Juni sudah hampir tuntas. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan mencatat dana transfer tahap II sudah hampir 100% disalurkan ke daerah.
"Sampai 30 Juni, kami sudah untuk tahap II sudah hampir 100% dialokasikan," ujar Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (4/7/2018). Hanya saja meski uang dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) sudah ditransfer ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Masih terjadi perlambatan pengiriman ke Rekening Kas Umum Desa (RKUDes).


Menurutnya, masalah ini hanya soal di mana daerah harus menyesuaikan peraturan daerahnya. Sebab sistem yang digunakan adalah cash for work harus ada 30% HOK.
"Belakangan ini baru sekitar 23-24%. Ke RKUD sudah hampir 100%, ya 99 koma sekian. Cuma dari sana ke rekening desanya baru 30 Juni, jadi masih ada proses," tuturnya. Untuk itu, lanjutnya, daerah perlu menyesuaikan aturan supaya transfer dana ke desa bisa lebih cepat. Hal ini persoalan teknis sebenarnya.
"Jadi seharusnya sudah tidak masalah. Kalau aturan sudah ada, ke depan lancar dong. Aturan untuk itu kalau sudah ada harusnya lebih lancar. Kami dorong, lakukan bimbingan, banyak lah," ujarnya.
Asal tahu saja, sebelumnya realisasi pencairan dana desa hingga April 2018 mencapai Rp14,3 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu Rp16,7 triliun.
(kmj)

Pemanfaatan Dana Desa untuk Pemberdayaan SDM Masih Minim

JAKARTA - Pemanfaatan dana desa ternyata masih minim untuk kebutuhan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM). Dari rata-rata yang diterima Rp800 juta, sebanyak 80% masih digunakan untuk pembangunan infrastruktur pedesaan seperti jalan dan jembatan.

Informasi tersebut merupakan hasil penelitian dari The SMERU Research. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 hingga 2016 di desa-desa yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah, dan Jambi,

"Ada 80.000 desa dan masing-masing punya alokasi masing-masing tapi mayoritas ke fisik. Mungkin sekitar 60% sampai 80% juga ada," kata Peneliti The SMERU Research Gema Satria di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Sejauh ini, pemanfaatan dana desa untuk peningkatan dan pemberdayaan SDM masih terbilang minim. Meskipun, pemerintah telah menyediakan pendamping desa, akan tetapi peran mereka dalam pemberdayaan masyarakat dinilai masih kurang.

Sebab, kata Gema, para pendamping desa yang mereka temui di lapangan cenderung berkutat dengan masalah administrasi.

"Karena aturan dana desa dan turunannya bertambah dan berubah akhirnya mereka jauh dari substansi mereka pemberdayaan. Tapi lebih ke administrasi," jelas dia.

Di samping itu, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan seperti menjahit maupun beternak kebanyakan hanya berhenti sebagai aktivitas saja, tanpa ada keberlanjutan. Idealnya, kata Gema, pelatihan yang diberikan melalui dana desa harus dikembangkan hingga mendorong perekonomian masyarakat desa."Desa akhirnya enggak punya pikiran bahwa pemberdayaan tadi sifatnya berkelanjutan. After event mereka ada lagi enggak ada," kata dia.

Namun, saat ini kesadaran masyarakat desa mulai tumbuh, di mana mereka mengalokasikan mayoritas dana desa untuk pemberdayaan masyarakat serta keberlanjutan. Salah satu desa yang telah menerapkan hal tersebut adalah desa di Daerah Batanghari yang membatasi alokasi dana desa untuk pembangunan fisik.

" Sudah ada beberapa kabupaten yang melakukan inovasi-inovasi tersebut sehinhga enggak melulu fisik," tutup dia.
(kmj)



Ini lhohh !!! Panduan Singkat Penyusunan RKPDesa

Perencanaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan keuangan desa. Perencanaan di dalam pengelolaan keuangan desa mencakup perencanaan dan penganggaran. Kegiatan perencanaan dimulai dengan penyusunan RKP Desa yang merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. RPJM Desa itu sendiri memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

RPJM Desa ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan Kepala Desa. RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan. Proses penganggaran dimulai dengan penyusunan APB Desa yang merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa dengan berpedoman kepada RKP Desa. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disepakati bersama paling lambat bulan Oktober  tahun berjalan.

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa harus mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). RPJMDes adalah Dokumen Rencana Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.


gambar : http://pleret-bantul.desa.id

Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Jadwal Penyusunan RKPDes
  • Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) mulai disusun pada bulan Juli tahun berjalan;
  • Penyusunan RKPDes harus mengikutsertakan masyarakat desa;
  • Setelah RKPDes disusun kemudian ditetapkan dengan Peraturan Desa (Perdes) paling lambat akhir bulan September tahun berjalan. 
  • RKPDes menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).
Mengenai tahapan-tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam menyusun RKP Desa, dana bagaimana sistematika penyusunannnya dapat dibaca dalam artikel alur penyusunan RKPDes.

Alur Penyusunan RKP Desa

  • Penyusunan perencanaan pembangunan desa melalui musyawarah desa;
  • Pembentukan tim Penyusunan RKP Desa;
  • Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan yang masuk ke desa;
  • Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
  • Penyusunan rancangan RKP Desa;
  • Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa;
  • Penetapan RKP Desa;
  • Perubahan RKP Desa; dan
  • Pengajuan daftar usulan RKPDes.
Prioritas Program Dana Desa 2018 dalam RKPDes 

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, telah menerbitkan Permendes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018

Dalam permendes tersebut dijelaskan bahwa penggunaan dana desa tahun 2018 terfokus untuk membiayai program atau kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat desa dan bidang pembangunan desa.

Untuk bidang pembangunan desa, semua kegiatan yang dibiayai oleh Dana Desa harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. 

Sedangkan, untuk bidang pemberdayaan masyarakat desa, kegiatan dituju untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdaya yang ada di desa sehingga desa dapat menghidupi dirinya secara mandiri.

Oleh karena itu, dalam rangka mempertajam prioritas penggunaan dana desa tahun 2018 baik di bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Kementerian Desa, PDTT telah merumuskan empat program prioritas dana desa tahun 2018.

Empat program prioritas dana desa 2018 Kemendesa, yaitu Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades), Pembangunan Embung Air Desa, Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Pembangunan Sarana Olahraga Desa. 

Program prioritas dana desa 2018 tersebut dimasukan dalam dokumen RKPDes 2018. Bagi desa yang sudah selesai menyusun dan menetapkan RKPDes, namun belum memasukan 4 prioritas tersebut, dapat melakukan revisi RKPDes.

Untuk diketahui bahwa berdasarkan hasil evaluasi bahwa pengelolaan dana desa masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu dijadikan perbaikan regulasi dan penyempurnaan pengelolaan dana desa. 


Permasalahan yang ditemukan, seperti penggunaan dana desa diluar bidang prioritas, pengeluaran dana desa tidak di dukung dengan bukti yang memadai, pekerjaan yang bisa dkerjakan secara swakelola dikerjakan oleh pihak ketiga, belanja diluar yang telah ditetapkan dalam APBDes, dll.


Dari berbagai sumber***

AYO KAWAL PENGGUNAAN DANA DESA


Senin, 09 Juli 2018

Keputusan Menteri Desa Nomor 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Umum Program Inovasi Desa

Program Inovasi Desa yang disingkat PID merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas.

Keputusan Menteri Desa Nomor 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Umum Program Inovasi Desa

Melalui PID diharapkan mampu memicu munculnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif dan merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Desa agar lebih efektif dalam menyusun penggunaan Dana Desa sebagai investasi dalam peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat.

Keputusan Menteri Desa Nomor 48 Tahun 2018 merupakan Pedoman Umum Program Inovasi Desa 2018. Keputusan Menteri ini menjadi acuan kebijakan bagi seluruh pengelola program inovasi desa yang terdiri dari delapan unsur termasuk bagi Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) sebagai kelompok masyarakat pengelola Dana Bantuan Pemerintah (PPID).


Kerangka Kegiatan Program Inovasi Desa 2018, sebagai berikut:
  1. Meningkatkan kualitas penggunaan dana desa melalui berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih inovatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat desa.
  2. Mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi perdesaan
  3. Membangun kapasitas Desa yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian desa, sesuai dengan arah kebijakan dan sasaran RPJMN 2015-2019 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Secara terperinci tentang Pedoman Umum Program Inovasi Desa 2018. Donwload Keputusan Menteri Desa Nomor 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Umum Program Inovasi Desa.

INFORMASI

Musrenbang RKPD 2020: Ini Daftar 9 Prioritas Pembangunan Jawa Barat

BANDUNG, BAPPEDA JABAR –  Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan ...