ads

Jumat, 27 April 2018

Jurnalisme Warga


Foto : edu.madmagz.news


Setiap orang dapat menjadi jurnalis, termasuk warga desa. Warga dalam membuat, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi tentang pelbagai kegiatan dan isu di desanya. Berkat perkembangan teknologi informasi, warga juga mampu melakukan hal serupa. Bakan, warga juga dapat menjadi anjing penjaga (watchdog) saat media arus utama tidak berfungsi secara maksimal.

Aktivitas warga untuk memproduksi informasi melahirkan desentralisasi informasi. Kondisi tersebut tak dapat dilepaskan dari perkembambangan jurnalisme warga. Jurnalisme warga merupakan alih bahasa dari kata citizen journalism, yaitu keterlibatan warga dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis, serta penyampaian informasi dan berita (Wikipedia Indonesia: 2010).

Jurnalisme warga merupakan bentuk baru dalam penyebaran informasi,di mana batas antara produsen dan konsumen informasi sulit di pisahkan. Jurnalisme warga membawa dampak positif. Pertama, memberikan ruang bagi peran serta warga dalam pengelolaan informasi. Keterlibatan warga dalam dunia jurnalistik membuktikan adanya hubungan dinamis antara pelaku media dan pembacanya. Kedua, mampu memberikan ruang bagi warga untuk menegakkan hak-hak informasinya.

Meningkatnya keberaksaraan (melek) media dari warga juga memengaruhi perkembangan jurnalisme warga. Meski awalnya sekadar iseng, lama-kelamaan mereka menyadari kegiatan pengelolaan dan berbagi informasi adalah sebuah pilihan. Apabila warga mampu berbagi informasi, maka pengetahuan dan kemampuan menyelesaikan permasalahan hidup akan meningkat pula.


Sumber : sekolah.desamembangun.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFORMASI

Musrenbang RKPD 2020: Ini Daftar 9 Prioritas Pembangunan Jawa Barat

BANDUNG, BAPPEDA JABAR –  Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan ...